All or Nothing: Tottenham Hotspur: Season 1 (2020)

4

Rating (3)

(3 votes, average: 4.00 out of 5)

Loading...

Nonton Film West Series All or Nothing: Tottenham Hotspur: Season 1 (2020) Sub Indo | Rebahin 

All or Nothing Tottenham Hotspur Sub Indo – Belum lama berselang, klub sepak bola dengan senang hati membuka diri untuk kamera TV. Standar emas tetaplah dokumenter Channel 4 tahun 1995 Orient: Club for a Fiver, di mana manajer Leyton Orient saat itu, John Sitton, menawarkan untuk melawan dua pemainnya dalam kata-kata kasar yang tak tertandingi – jika kontraproduktif. “Dan kamu bisa berpasangan jika kamu suka dan kamu bisa membawa makan malammu,” katanya kepada mereka. “‘Karena pada saat aku selesai denganmu, kamu akan membutuhkannya.” Sitton sekarang menjadi sopir taksi. Jika Anda pernah berada di dalam taksinya, beri dia tip jika Anda tahu apa yang baik untuk Anda.

All or Nothing, sebaliknya, berasal dari era dokumenter olahraga kita yang membosankan. Kami tidak mendapatkan profil klub yang putus asa di ujung lollipop sepak bola yang kabur, tetapi tentang permainan orang kaya – Dallas Cowboys, Manchester City, Philadelphia Eagles, dan sekarang Tottenham Hotspur. Hanya beberapa mil dari Orient’s Brisbane Road yang sederhana ke stadion baru Tottenham Hotspur senilai £ 1 miliar milik Spurs, dengan pabrik bir mikro dan tiket musiman dengan harga hingga £ 2.233, tetapi jaraknya beberapa tahun cahaya dalam hal uang tunai.

Cerita dimulai dengan kepergian Mauricio Pochettino sebagai manajer pada November lalu, setelah bermain imbang 1-1 dengan Sheffield United yang tidak dapat diterima. Narasi Tom Hardy yang sangat mudah dipahami memberi tahu kita bahwa Spurs tidak pernah pulih dari kekalahan dari Liverpool di final Liga Champions 2019. Kekalahan 7-2 Oktober oleh Bayern Munich juga tidak bisa membantu. Juga tidak bisa pengumuman oleh jimat Denmark Christian Eriksen bahwa dia ingin pergi.

Iklan
Spurs berada di urutan ke-14 di Liga Premier saat Pochettino tersingkir dan kata-kata seperti “degradasi” dan “pertempuran udara” digunakan oleh ahli futurologi White Hart Lane. Jadi Daniel Levy, ketua klub, memecat Pochettino dan menggantinya dengan “Special One”, José Mourinho. “Hati saya mengatakan kepada saya: ‘Jangan lakukan itu,’ dan otak saya mengatakan kepada saya: ‘Kamu harus melakukannya,'” kata Levy.

Tapi apakah otak Levy benar? Bahkan saat Mourinho mengatur papan tulis dan notesnya di bekas kantor Pochettino pada hari pertamanya bekerja, Cassandras menelepon dengan ragu. “Saya katakan, Mourinho sudah melewati masa terbaiknya,” kata salah satu. Bagaimanapun, Mourinho telah dipecat dari dua pekerjaannya di Liga Premier sebelumnya dan bakat Pochettino tampaknya ditakdirkan untuk dikebiri oleh pendekatan utilitarian Mourinho terhadap permainan yang indah. “Persetan,” ucap Mourinho ke radio sebelum berangkat ke tempat latihan untuk menemui para pemain.

“Pasti ada yang salah dengan tim ini,” kata Mourinho kepada dakwaan barunya. “Karena aku memainkan banyak pertandingan melawanmu dan kamu tidak pernah menghinaku.” Itu masalah Spurs: mereka terlalu baik. Dan orang baik tidak memenangkan Liga Premier. Kebaikan kronis menjelaskan mengapa trofi yang baru-baru ini ditambahkan ke kabinet Spurs, terlepas dari satu Piala Liga, diletakkan di sana sebelum beberapa tim utama lahir. “Anda harus menjadi sekelompok C-bleep,” katanya kepada mereka, kata empat hurufnya disensor oleh editor Amazon. “Bukan C-bleep yang bodoh, tapi C-bleep yang pintar,” jelas Mourinho.

Terlepas dari pembicaraan seperti Sitton-esque, Mourinho tidak menambahkan apa pun ke daftar penghargaan Spurs di musim pertamanya. Masalah Spurs di bawah Mourinho adalah bahwa mereka telah bermutasi bukan dari baik menjadi jahat, tetapi dari baik menjadi jahat bodoh. Oleh karena itu, tepat sebelum Natal, salah satu orang terbaik tim, Son Heung-min, dikeluarkan dari lapangan karena menendang Antonio Rüdiger dalam kekalahan kandang 2-0 dari musuh bebuyutan mereka di London barat, Chelsea.

Sejak kehancuran Sitton, olahraga menjadi cerdik untuk tidak menyiarkan cucian kotornya dalam film dokumenter. Sekarang, sambil menjanjikan akses ke semua area, pembuat All or Nothing itu seperti reporter perang yang tertanam. Mereka adalah saksi yang tidak dapat diandalkan yang dikompromikan karena keterkaitan yang erat dengan subjek pertunjukan, sehingga mereka tidak mendapatkan kotoran atau rekaman nyata dari kehancuran yang tepat. Alih-alih mendengar dari sisi cerita Pochettino, misalnya, kami mendapatkan rekaman PR wajib dari Serge Aurier bermain footy dengan anak-anak sekolah dan Jan Vertonghen yang bekerja di sebuah bank makanan.

Nonton Juga : Drama Serial Barat Sub Indo Terbaru 

Ini adalah proposal sederhana. Spurs tidak memenangkan Liga Premier musim ini di bawah Mourinho, jadi Levy mungkin juga memecatnya. Bukan demi Spurs, tapi demi televisi. Setelah dipecat oleh klub Liga Premier untuk keempat kalinya dan tidak bisa dipekerjakan, Mourinho akan bisa bermain dengan kekuatannya sebagai sopir taksi. Dalam reality show yang dihasilkan, Do You Know the Way to Stoke, José, Mourinho akan mencaci-maki para pemain pra-verbal secara fungsional karena kekurangan profesional dan gaya hidup mereka saat ia mengantar mereka ke pertandingan mereka. Akhirnya, kami mug akan mendapatkan dokumenter sepak bola yang layak untuk ditonton. Nonton film series barat All or Nothing Tottenham Hotspur Sub Indo  di REBAHIN .